Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the zakra domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo/38.181.62.171/wp-includes/functions.php on line 6121
LGOJEK11 – MU Kalah, Pemain Ini Dianggap Bersalah – LGOJEK11

LGOJEK11 – MU Kalah, Pemain Ini Dianggap Bersalah

Tottenham Hotspurs Welsh forward #22 Brennan Johnson (R) scores the opening goal  past Manchester Uniteds Cameroonian goalkeeper #24 Andre Onana during the UEFA Europa League final football match between Tottenham Hotspur and Manchester United at the San Mames stadium in Bilbao on May 21, 2025. (Photo by Ander GILLENEA / AFP)
Gol Tottenham Hotspur ke gawang Manchester United pada final Liga Europa. (Foto: AFP/ANDER GILLENEA)


Jakarta

Manchester United gigit jari di final Liga Europa usai takluk dari Tottenham Hotspur. Kekalahan itu dianggap tak lepas dari kesalahan satu pemain ini.

MU kalah 0-1 dari Tottenham Hotspur dalam final Liga Europa di San Mames, Bilbao, Kamis (22/5/2025) dini hari WIB. Gol Brennan Johnson pada menit ke-42 mematahkan harapan Setan Merah menebus musim buruk di Premier League.

Secara permainan, MU tampil lebih dominan dalam pertandingan ini. Pasukan Ruben Amorim menguasai bola hingga 73%, melepaskan 16 tembakan berbanding tiga milik Spurs, tapi gagal menjebol gawang lawan.


MU bahkan punya enam peluang on target sementara The Lilywhites hanya satu. Tapi efektivitas dan efisiensi itu justru jadi sesuatu yang tak dimiliki MU.

Terkait gol Johnson, mantan bek MU Rio Ferdinand menuding ada satu kesalahan dasar yang terjadi. Kesalahan itu dilakukan bek sayap kiri Patrick Dorgu, yang gagal memberi informasi ke Luke Shaw perihal keberadaan Johnson.

Johnson mulanya berdiri di belakang Shaw dan di depan Dorgu. Ia kemudian melesat dari titik buta Shaw untuk menyambut umpan silang Pape Sarr.

“Dorgu tidak sekalipun dia bicara ke Luke Shaw. Anda selalu butuh bantuan itu. Mungkin kini karena kurangnya pengalaman, seorang bek sayap yang lebih berpengalaman akan…,” kata Ferdinand di TNT Sports.

“Dia tak memberi tahu Shaw. Saat dia menyadari dan melihat seragam putih melesat di depannya, sudah terlambat dan bola berakhir masuk ke gawang.”

“Saya selalu bilang bahwa bek yang berposisi paling jauh adalah mulut, mata, dan telinga Anda. Dia harus memberi sinyal ke para pemain lain, berteriak, mendorong, apapun itu.”

“Beri tahu mereka bahwa pemain-pemain lawan berlari melintas. Dia tak melakukannya dan mereka dihukum,” imbuhnya.

(raw/krs)

LGOJEK11 – MU Kalah, Pemain Ini Dianggap Bersalah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top