Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the zakra domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo/38.181.62.171/wp-includes/functions.php on line 6121
LGOJEK11 – Arsenal Masih Jadi Tim yang ‘Nyaris-nyaris’ – LGOJEK11

LGOJEK11 – Arsenal Masih Jadi Tim yang ‘Nyaris-nyaris’

PARIS, FRANCE - MAY 7:  Mikel Arteta manager / head coach  of Arsenal consoled Thomas Partey of Arsenal after being knocked out during the UEFA Champions League 2024/25 Semi Final Second Leg match between Paris Saint-Germain and Arsenal FC at Parc des Princes on May 7, 2025 in Paris, France. (Photo by Catherine Ivill - AMA/Getty Images)
Foto: Getty Images/Catherine Ivill – AMA


Jakarta

Arsenal terhenti di semifinal Liga Champions usai kalah dari Paris Saint-Germain. Mikel Arteta menyebut timnya sangat nyaris jadi kubu pemenang.

Arsenal kalah 1-2 saat bertandang ke markas PSG di Parc des Princes, Kmais (8/5/2025) dini hari WIB. Gol Fabian Ruiz dan Achraf Hakimi hanya bisa dibalas sekali melalui Bukayo Saka.

Itu menjadikan The Gunners tersingkir di semifinal dengan agregat 1-3. Ini sekaligus memastikan mereka mengakhiri musim tanpa trofi besar lagi, melanjutkan puasa sejak 2020.


Manajer Arsenal Mikel Arteta menilai timnya sebenarnya sudah sangat apik dan mendominasi PSG di sebagian besar jalannya laga. Ia juga menyodorkan fakta bahwa PSG banyak diselamatkan oleh sang kiper, Gianluigi Donnarumma.

“Pertama, selamat untuk PSG telah mencapai final. Asesmennya akan saya buat ketika saya agak lebih ‘dingin’,” kata Arteta kepada TNT Sports dikutip BBC.

“Jika melihat ke kedua pertandingan, pemain terbaik mereka di lapangan adalah kiper, dia sudah menjadi pembedanya di pertemuan ini. Kami sangat nyaris, jauh lebih nyaris ketimbang yang ditunjukkan oleh hasilnya. Tapi sayangnya kami tersingkir. Saya sangat bangga dengan para pemain.”

“Setelah 20 menit skornya seharusnya 3-0. Ada hal ekstra yang perlu memihak Anda di kompetisi ini dan itu tak terjadi. Kami sangat nyaris dan untuk periode yang panjang di kedua laga, kami jauh lebih baik ketimbang mereka, tapi kami tak lolos dan itu pasti menyakitkan.”

“Kalau ingin memenangi kompetisi ini, kami harus menyadari itu dulu. Ada hal-hal tertentu yang menimpa kami. Anda tak semestinya cuma memahami bahwa kami tersingkir. Saya tak melihatnya begitu,” imbuh mantan pemain PSG itu.