Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the zakra domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo/38.181.62.171/wp-includes/functions.php on line 6121
LGOJEK11 – Buffon Malu Ingat Kejadian saat Pertandingan Juventus Vs Madrid – LGOJEK11

LGOJEK11 – Buffon Malu Ingat Kejadian saat Pertandingan Juventus Vs Madrid

Soccer Football - Champions League Quarter Final Second Leg - Real Madrid vs Juventus - Santiago Bernabeu, Madrid, Spain - April 11, 2018  Juventus Gianluigi Buffon and Douglas Costa appeal to referee Michael Oliver after he awarded a penalty to Real Madrid  REUTERS/Stringer
Momen Gianluigi Buffon mengamuk ke wasit saat melawan Real Madrid. (Foto: Stringer/Reuters)


Jakarta

Gianluigi Buffon mengungkapkan sesuatu yang membuatnya malu selama berkarier sebagai pemain sepakbola. Hal itu terjadi dalam laga melawan Real Madrid.

Juventus berhadapan dengan Madrid di perempatfinal Liga Champions 2017/2018. Bianconeri kalah 0-3 di Turin pada leg pertama.

Si Nyonya Tua kemudian mampu memimpin 3-0 saat bertandang ke markas Madrid di leg kedua, yang membuat agregat menjadi 3-3. Di saat laga mendekati perpanjangan waktu 2×15 menit, Juventus malah diganjar penalti.


Wasit Michael Oliver memberikan hadiah penalti kepada Madrid setelah Lucas Vazquez terjatuh dalam duel udara dengan Medhi Benatia di mulut gawang. Dari tayangan ulang, sentuhan sangat tipis.

Buffon langsung mengamuk dengan memaki Oliver dan mengeluarkan kata-kata kasar dalam wawancara selepas laga. Alhasil, kapten Juventus itu diganjar kartu merah dan Wojciech Szczesny masuk untuk menjadi kiper, namun gagal dalam upaya membendung eksekusi Cristiano Ronaldo.

Juventus pada akhirnya harus tersingkir dengan agregat 3-4. Pada prosesnya, Los Blancos menjadi juara usai mengalahkan Liverpool di final.

“Sekarang setelah beberapa tahun berlalu, saya malu dengan apa yang saya katakan. Saya sudah cukup dewasa untuk tahu lebih baik, saya mewakili seseorang, saya kaptennya,” kata Buffon mengenang momen itu dalam sebuah pameran buku, yang dikutip dari Football Italia.

“Namun, saya juga harus mengakui bahwa jika saya harus kembali dan melakukannya lagi, saya akan mengatakan hal yang sama persis.”

“Saat itu, itu bukan sekadar kekalahan, itu sesuatu yang istimewa, sebuah comeback epik, di stadion epik, dengan skuad yang menunjukkan karakter dan persatuan istimewa, kami gila dan pemimpi. Sampai hari ini saya tidak tahu mengapa saya dikeluarkan,” Buffon menegaskan.

(ran/mrp)

LGOJEK11 – Buffon Malu Ingat Kejadian saat Pertandingan Juventus Vs Madrid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top