Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the zakra domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo/38.181.62.171/wp-includes/functions.php on line 6121
LGOJEK11 – Curhatan Buffon: Liga Champions Terasa seperti Aib untuk Juventus – LGOJEK11

LGOJEK11 – Curhatan Buffon: Liga Champions Terasa seperti Aib untuk Juventus

CARDIFF, WALES - JUNE 03: Gianluigi Buffon of Juventus and his Juventus team mates are dejected after the UEFA Champions League Final between Juventus and Real Madrid at National Stadium of Wales on June 3, 2017 in Cardiff, Wales.  (Photo by David Ramos/Getty Images)
Foto: Getty Images/David Ramos


Jakarta

Juventus merupakan pemegang status runner-up terbanyak di Liga Champions. Kegagalan berulang di ajang itu menjadi bak sebuah hal memalukan untuk Bianconeri.

Klub asal Turin itu sudah sembilan kali masuk ke final Liga Champions. Namun, baru dua kali menjadi juara pada 1985 dan 1996.

Juventus saat ini tercatat sebagai pemegang runner-up terbanyak di Liga Champions atau tim yang sering gagal menang. Tujuh kekalahan di final dirasakan pada 1973, 1983, 1997, 1998, 2003, 2015, dan 2017.


Dari tujuh final itu, Gianluigi Buffon merasakan tiga kali gagal di final bersama Juventus. Mantan kiper Juve itu merasa kegagalan itu bak sebuah aib.

“Saya kalah di tiga final, tidak satu pun dari ketiga final itu yang pantas kami menangkan. Melawan Real Madrid kami pantas kalah, melawan Barcelona kami sejenak (main) bertahan,” kata Buffon dalam sebuah pameran buku, yang dikutip dari TMW.

“Liga Champions adalah aib bagi orang-orang Juve, tetapi itu tidak mengubah apa pun bagi saya, itu berarti bahwa pada saat itu yang lain lebih baik,” sambungnya.

Juventus tidak bisa melaju jauh di Liga Champions musim ini. Kenan Yildiz cs terhenti di fase play-off 16 besar.